Pages

9/4/12

Menikah Karena Buah Apel

Pada zaman dahulu, ada sebuah kerajaan yang sangat maju. Kerajaan tersebut mempunyai seorang pangeran yang tidak suka dengan kehidupannya yang serba enak pada waktu itu. Ia takut ketika nanti ia dihisab, begitu banyak harta yang ia simpan. Akhirnya ia putuskan untuk pergi dari kehidupanya yang serba mewah itu.

Saat pagi buta akhirnya ia membawa tasnya yang berisikan satu pasang baju dan satu botol minuman untuk bekalnya diperjalanan. Ia sudah mendaki 2 gunung dan satu lembah. Saat ia berada di lembah, ia melihat sungai yang mengalir deras. Ia langsung berlari menuju sungai tersebut dan meminumnya.

Ketika sedang minum ia melihat sebuah apel merah yang melintas dihadapannya. Tanpa pikir panjang ia ambil buah itu dan memakannya. Ketika baru setengah ia makan ia teringat bahwa apel tersebut bukanlah miliknya, dan haram baginya bila tiada izin dari pemiliknya. Ketika itu pula ia langsung bergegas pergi ke hulu untuk mencari siapa pemilik apel tersebut.


Ketika sudah sampai di hulu ia melihat perkebunan apel yang begitu besar. Ia mencari-cari siapa pemilik buah itu. Saat ia lelah mencari-cari terlihatlah seseorang datang menghampirinya. "Nak, apa yang sedang kamu lakukan di perkebunan ini?" kata orang tersebut."Saya sedang mencari pemilik kebun ini. Apakah bapak tahu siapa pemiliknya?" Sahut pangeran."Kebetulan saya adalah pemilk kebun ini, ada apa nak?" Orang itu menyahut."Ketika saya sedang minum air disungai, tiba-tiba saya melihat sebuah apel yang melintas di depan saya. Tanpa pikir panjang saya langsung memakannya karena saya juga sudah lapar sekali. Ketika saya memakan setngah, tiba-tiba saya teringat bahwa apel ini bukan milik saya dan haram bagi saya memakannya tanpa izin dari bapak. Apakah bapak ikhlas akan buah apel ini?" kata pangeran terbata-bata."Saya akan mengikhlaskannya kalau kamu mau bekerja di kebun ini selama sebulan. Apakah kamu mau?"."Ya, saya mau demi menghilangkan duri-duri neraka dalam diri saya."Sahut pangeran.

Setelah sebulan ia bekerja, akhirnya ia menemui pemilik kebun itu."Pak, saya sudah bekerja selama sebulan disini, apakah bapak ikhlas akan apel ini?"."Saya masih belum ikhlas. Tapi saya akan mengikhlaskannya kalau kamu mau menikahi putri saya. Ia seorang wanita yang buruk rupa, anggota badanyapun lumpuh. Apakah kamu mau?"Tanya bapak itu.Dengan rasa kaget ia bingung, apakah benar ia harus menikahi putri bapak itu.Namun ia tetap pasrah akan takdirnya demi menghilangkan duri neraka dalam dirinya. Akhirnya ia setuju dengan permintaan bapak tersebut.

Esok harinya dilaksanakanlah pernikahan itu. Pangeran hanya bisa pasrah, mungkin itu sudah jodoh. Setelah ijab kabul dilaksanakan, ia langsung menjumpai kamar istrinya. Ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam. dan terdengarlah sura salam dari istrinya. Ketika ia mebuka pintu namun yang ia lihat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan mertuanya. Wanita yang ia temui sungguh cantik jelita. Ia sampai terpesona memandangnya. Lalu ia duduk disamping istrinya dan bertanya "Wahai istriku, kata ayahmu kamu buruk rupa dan anggota badanmu lumpuh? Namun yang kulihat kau sehat-sehat saja. Kamu cantik dan tiada anggota badanmu yang lumpuh?". Akhirnya wanita itu menjawab "Benar apa yang dikatakan ayahku, aku ini cacat, cacat dari larangan Allah dan selalu mengikuti perintahnya.". Pangeran itu terkejut dan ia langsung sujud syukur atas Rahmat yang diberikan Allah padanya. Dan ia hidup bahagia dengan isrinya sampai mereka berdua menutup mata.

2 comments:

  1. Bagus kak, semoga kakak menjadi orang baik seperti pangeran dalam cerita ini dan semoga mendapat jodoh seperti pangeran ini juga. Amiin.....

    ReplyDelete